Rampengan, Starry H.
(2016)
HUBUNGAN HELICOBACTER PYLORI DENGAN FRAKSI EJEKSI VENTRIKEL KIRI PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT.
BADAN PENERBIT Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
ISBN 978-979-496-877-2
Abstract
Infark Miokard Akut (IMA) adalah penyakit yang ditandai
dengan nekrosis sebagian otot jantung yang merupakan salah satu
di dan negaranegara
maju lainnya. Aterosklerosis koroner sering merupakan faktor
yang mendasari dalam proses terjadinya infark miokard. Baru-baru
ini mulai diperkirakan adanya kemungkinan hubungan antara agen
infeksius dengan aterosklerosis.
Data penyakit jantung koroner pada tahun 2001, diperkirakan
seluruh dunia mencapai 11.8 persen dari semua kematian (5.7 juta)
di negara-negara berpenghasilan rendah dan 17.3 persen dari semua
kematian (1.36 juta) di negara-negara berpenghasilan tinggi. Sekitar
865,000 orang Amerika menderita infark miokard akut (IMA) per
tahun. Berdasarkan data Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi
penyakit kardiovaskular di Indonesia berkisar antara 2.6% di
lampung, hingga 12.6% di Aceh dan proporsi kematian akibat
penyakit ini mencapai 4.6%.
Banyak pasien yang meninggal dalam 48 jam setelah masuk
rumah sakit, biasanya akibat syok kardiogenik karena kerusakan
ventrikular kiri yang luas. Banyak pasien yang bertahan sampai
keluar rumah sakit dalam kondisi yang baik, 90% hanya bertahan
hidup paling kurang 1 tahun. Pasien yang bertahan berada pada
risiko yang tinggi dari kematian dini dapat diidentifikasi dengan
serangkaian gejala klinis yang parah, tetapi prognosisnya dapat
ditingkatkan melalui intervensi yang tepat.
Infeksi Helicobacter pylori telah dikaitkan dengan penyakit
kardiovaskular dan beberapa penelitian melaporkan adanya
hubungan H.pylori dengan respon inflamasi pada infark miokard
akut. H.pylori adalah bakteri yang berbentuk spiral, batang gramnegatif
dengan flagella yang lophotrichous.
Actions (login required)
|
View Item |