Mantau , Mercy
(2014)
NILAI BUDAYA DALAM SIMBOL NONVERBAL UPACARA ADAT MOLONTHALO PADA MASYARAKAT ETNIK GORONTALO.
Kadera Bahasa, 6 (2).
pp. 143-155.
ISSN 9772088485024
Abstract
Ketika dua orang atau lebih berkomunikasi satu sama lain, kita dapat menyebut sistem komunikasi yang mereka
gunakan sebagai suatu kode yang akan menjadi sesuatu yang ingin kita sebut bahasa . Sebagai a1at komunikasi,
bahasa merupakan bagian budaya yang paling penting, karena bahasa merupakan sarana memahami kedalaman
budaya suatu masyarakat. Hipotesis Sapir-Whorf menyatakan bahwa suatu bahasa dapat memengaruhi cara
penutur bahasa tersebut memandang kenyataan, dengan makna [k:ata] lain, suatu bahasa memengaruhi pola
pikir. Buda ya dari sang penutur tercermin daJam bahasa yang cligunakan.
Berdasarkan pendapat di atas, penulis meneliti upacara tradisional Molontha1o dari Gorontalo dengan
memusatkan perhatian pada makna simbolik dari komunikasi nonverbal. Masyarakat Gorontalo masih
melakukan berbagai upacara tradisional, Molonthalo merupakan salah satu di antaranya.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis makna simbolik nonverbal yang diungkapkan
daJam upacara tradisiona1 Molonthalo. Penelitian ini dilakukan di Limboto, ibukota Kabupaten Goronta1o. Data
dikumpulkan melalui pengamatan partisipasi dan wawancara. Model wawancara yang digunakan menurut
Spradley (1979); pertanyaan-pertanyaan deskriptif terdiri atas pertanyaan-pertanyaan grand tour, mini tour,
contoh, dan pengalaman. Setelah itu, data dideskripsikan menggunakan teknik Ethnography of Speaking
menurut Dell Hymes. Tiga fase penting dari upacara perkawinan tradisional ini mengandung delapan aspek dari
akronim SPEAKING tersebut.
Kata Kunci: Budaya, Simbol nonverbal, Molontalo
Actions (login required)
|
View Item |