Mantau , Mercy
(2016)
UNGKAPAN BERMAKNA BUDAYA DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT ETNIK GORONTALO.
Kadera Bahasa, 8 (1).
pp. 105-121.
ISSN 9772088485024
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ungkapan-ungkapan dalam upacara adat pernikahan
etnik Gorontalo, terutama yang terdapat dalam tiga tahap terpenting dalam upacara adat tersebut, yaitu
motolobalango, modutu, dan moponika: menganalisis ungkapan-ungkapan tersebut berdasarkan konteks
budaya Gorontalo unruk memperoleh makna budayanya, dan menjelaskan pola pikir masyarakat etnik
Gorontalo berdasarkan makna budaya ungkapan-ungkapan rersebur.
Dara dikumpulkan dengan mcnggunakan metode observasi partisipasi yang dilengkapi dengan
teknik wawancara yang dikemukakan oleh Spradley (1979). Selanjutnya, data dijabarkan dengan
menggunakan teknik Ethnography of Speaking yang dikemukakan oleh Dell Hymes (1974). Ketiga tahap terpenting mengandung delapan aspek akronim SPEAKING tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tahapan upacara adat pernikahan etnik Gorontalo, khususnya dalam tahap motolobalango
(meminang), modutu(mengantar harta pernikahan), dan moponika(menikahkan) terdapat ungkapan ungkapan
yang mengandung makna budaya yang clilanrunkan dalam bentuk puisi tradisional yang disebut tuja'i dan palebohu.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi dalam ketiga tahapan
tersebur berlangsung lancar, baik secara verbal maupun nonverbal, juga menggambarkan pola
pikir masyarakat etnik Gorontalo yang religius, pekerja keras, mengagungkan nilai tatakrama dalam
pergaulan, dan kekeluargaan.
Actions (login required)
|
View Item |