Laihad, Jacqluien and Kawatu, Martha and Tinangon, Rita. M.
(2018)
IbM PENAMPILAN ITIK HASIL PERSILANGAN ITIK JANTAN MOJOSARI DAN BETINA ALABIO PADA KELOMPOK PETERNAK ITIK DESA TUUTU.
In: Seminar Nasional Unggas Lokal: Pengembangan Unggas Lokal di Indonesia, 30 Austus 2017, Fakultas Peternakan Unsrat.
Abstract
Ternak itik merupakan sumberdaya lokal Sulawesi Utara dimana sebagian besar dipelihara secara tradisional turun temurun di pedesaan dan menyatu dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, salah satu contoh di daerah pesisir Danau Tondano, ternak itik digembalakan dengan mengikuti pola usaha tani terutama padi dengan pakan tambahan berupa keong (renga) yang cukup banyak tersedia di danau tondano dan pemeliharaan semi intensif. Pada umumnya ternak yang dipelihara di daerah Sulawesi Utara sekarang adalah itik lokal atau yang disebut itik jawa dimana tingkat produktivitas itik lokal masih rendah dan sangat bervariasi. Karena itu upaya perbaikan genetis terhadap mutu bibit itik lokal untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi perlu dilakukan. Saat ini telah terbentuk itik galur yang baru dengan persilangan antara itik mojosari dan itik alabio yang dikenal dengan nama itik MA 2000 memiliki kelebihan karena itik ini merupakan itik petelur yang paling produktif, menghasilkan telur yaitu 250 butir/tahun, kerabang telur hijau kebiruan, dewasa kelaminnya lebih cepat dari itik lokal. Karena keistimewaan itu, para peternak menjuluki betina MA-2000 sebagai itik ratu sedangkan yang jantan disebut raja. Itik merupakan salah satu jenis unggas yang bertelur untuk mempertahankan populasinya. Namun Itik tidak mempunyai sifat mengerami sendiri telurnya sehingga membutuhkan bantuan untuk menetaskan telurnya. Untuk meningkatkan populasi ternak itik maka kelompok ternak desa Tuutu menetaskan telur itik dengan menggunakan mesin tetas sederhana. Hasil pengamatan pada usaha peternakan itik desa Tuutu terhadap penampilan itik hasil persilangan antara pejantan itik mojosari dan betina Alabio (MA) dimana hasil persilangan itik Mojosari dan itik Alabio menujukkan peningkatan bobot tetas 68 – 80 gram, produksi telur 250 – 300 gram per ekor per tahun serta tingkat fertilitas 75 – 85%. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa produktivitas hasil persilangan itik Mojosari dan Alabio (MA) menujukkan produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan Itik mojosari dan Alabio.
Kata kunci : Itik Mojosari, Alabio dan Itik MA
Actions (login required)
|
View Item |