UNSRAT Repository

PENAMPILAN TINGKAH LAKU SEKSUAL SAPI EKSOTIK DAN NON EKSOTIK DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG

Ngangi, Lintje Rinny and Manopo, J. H and Turangan, Santi (2018) PENAMPILAN TINGKAH LAKU SEKSUAL SAPI EKSOTIK DAN NON EKSOTIK DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG. In: Seminar Nasional PERSEPSI III: STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PETERNAKAN DALAM MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN NASIONAL, 6-7 SEPTEMBER 2018, GRAHA GUBERNURAN BUMBER MANADO.

[img]
Preview
PDF (Cover)
Download (143kB) | Preview
[img]
Preview
PDF (Prosiding)
Download (186kB) | Preview

Abstract

Balai inseminasi buatan (BIB) Lembang sebagai salah satu unit pelaksana produksi dan pemasaran semen beku unggul memegang peranan penting dalam menentukan kelanjutan perkembangan peternakan di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan kesiapan dari BIB Lembang untuk memproduksi semen beku yang berkualitas. Ketersediaan semen beku yang berkualitas harus ditunjang dengan ketersediaan pejantan unggul yang dapat berasal dari pejantan lokal maupun import. Salah satu syarat reproduksi yang harus dipenuhi oleh sapi pejantan unggul sebagai sumber semen beku yaitu mempunyai libido atau keinginan kawin yang tinggi. Penelitian tentang libido ini telah dilaksanakan di BIB Lembang pada bulan Desember 2017 selama 14 hari. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor sapi eksotik jenis Lmousin dan sembilan ekor sapi non eksotik dengan kisaran umur empat sampai dengan tujuh tahun. Variabel penelitian dianalisis dengan uji rata-rata di lanjutkan dengan uji banding t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata lama waktu yang dibutuhkan sapi eksotik untuk mulai ereksi 167.55 ± 146.21 detik, mounting 227.44 ± 159.67 detik, dan ejakulasi 0.59 ± 0.45 detik sedangkan untuk sapi pejantan non eksotik adalah 265.55 ± 191.35 detik, 272.22 ± 156.12 detik, dan 0.57 ± 0.48 detik masing-masing untuk ereksi, mounting dan ejakulasi. Uji lanjut t-test lama waktu yang dibutuhkan sapi pejantan eksotik untuk mulai ereksi dan mounting memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0.01) dibandingkan sapi non eksotik sedangkan untuk ejakulasi memberikan pengaruh nyata (P<0.05). Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil bahwa sapi pejantan eksotik yang ada di BIB Lembang membutuhkan lama waktu yang lebih singkat untuk mulai ereksi, mounting dan ejakulasi dibandingkan sapi pejantan non eksotik yang berarti bahwa sapi pejantan eksotik mempunyai penampilan tingkah laku seksual lebih baik dibandingkan sapi non eksotik. Kata kunci : Tingkah laku, seksual ereksi, mounting, ejakulasi

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Additional Information: ISBN 978-602-0752-26-6
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: UNSPECIFIED
Depositing User: Mr. Benhard W. Tampangela, ST
Date Deposited: 11 Jan 2019 09:14
Last Modified: 11 Jan 2019 09:14
URI: http://repo.unsrat.ac.id/id/eprint/2152

Actions (login required)

View Item View Item