Waromi, Hermanus and Patras, Lily S. and Tulung, Novi M.
(2024)
ANALISIS UPRATING JARINGAN DAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK KEBUTUHAN KONSUMEN DI PLN ULP JAYAPURA.
Fakultas Teknik Unsrat.
Abstract
Abstract — Jayapura City, the capital of Papua Province, Indonesia, has an area of 935.92 km² and a population of around 362,998 people. Rapid growth in this city requires an adequate electricity supply. PLN ULP Jayapura guarantees electricity in North Jayapura District and South Jayapura District. In early 2023, the number of distribution substations at ULP Jayapura will surpass 390, with several transformers at these substations exceeding their load capacity. Apart from that, the electricity network also began to experience voltage drops and power loss. To meet the increasing need for electrical energy, this study aims to evaluate network uprating and distribution transformers to meet consumer needs at PLN ULP Jayapura. This research employs quantitative methods with descriptive data analysis. The research subjects involved 303 substations, focusing on two conditions: substations with potential overload and under load. Based on a calculation of the percentage of transformer capacity, one of the substations with the potential for overload will have its transformer exchanged with a substation that is under load.
The distribution transformers, with their limited ability to bear consumers' electricity loads, are a crucial part of the system. A transformer is classified as overloaded when the load hits or nears 80% of its total capacity, and it is deemed underloaded if the load is below 40%. The results of checking the voltage and load for each phase showed that around nine transformers with a capacity above 80% could experience overload and several transformers with a capacity below 40% or underload. After carrying out uprating planning, it was found that the capacity percentage of the JPR 282-1 transformer decreased drastically from 98.26% to 39.3%, while the JPR 345 substation only increased from 14.06% to 35.17%. This significant change demonstrates the effectiveness of the uprating plan in dealing with potential overload problems. Moreover, conductor sizes have been changed in parts of the network that have the potential to experience transformer overload to prevent a decrease in voltage on the feeder.
With the increase in population and rapid economic development, the need for electricity is also increasing. Therefore, PLN Jayapura must address the overload problem by upgrading the distribution transformers. Uprating has been proven to be an effective handling method and can be further developed through transformer relocation or installing a new transformer with a capacity according to consumer needs. In addition, replacing network conductors with larger cross- sectional sizes is necessary to avoid power losses at the substation and the feeders that supply the substation.
Keywords: Distribution Systems, Feeders, Transformers, Uprating
Abstrak — Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, Indonesia, memiliki luas wilayah 935,92 km² dan jumlah penduduk sekitar 362.998 jiwa. Pertumbuhan pesat di kota ini memerlukan pasokan listrik yang memadai. PLN ULP Jayapura menjamin listrik di Kabupaten Jayapura Utara dan Kabupaten Jayapura Selatan. Pada awal tahun 2023, jumlah gardu distribusi di ULP Jayapura akan melampaui 390 gardu, dengan beberapa trafo di gardu induk tersebut melebihi kapasitas bebannya. Selain itu, jaringan listrik juga mulai mengalami penurunan tegangan dan mati listrik.
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi uprating jaringan dan trafo distribusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di PLN ULP Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data deskriptif. Subyek penelitian melibatkan 303 gardu induk dengan fokus pada dua kondisi yaitu gardu induk dengan potensi kelebihan beban dan kekurangan beban. Berdasarkan perhitungan persentase kapasitas trafo, salah satu gardu induk yang berpotensi mengalami beban lebih akan ditukar trafonya dengan gardu induk yang berbeban.
Trafo distribusi, dengan kemampuannya yang terbatas dalam memikul beban listrik konsumen, merupakan bagian penting dari sistem. Suatu trafo tergolong kelebihan beban apabila bebannya mencapai atau mendekati 80% dari total kapasitasnya, dan dianggap kekurangan beban jika bebannya di bawah 40%. Hasil pengecekan tegangan dan beban tiap fasa menunjukkan sekitar sembilan trafo dengan kapasitas di atas 80% mengalami beban lebih dan beberapa trafo dengan kapasitas di bawah 40% mengalami underload. Setelah dilakukan perencanaan uprating diketahui persentase kapasitas trafo JPR 282-1 mengalami penurunan drastis dari 98,26% menjadi 39,3%, sedangkan gardu induk JPR 345 hanya meningkat dari 14,06% menjadi 35,17%. Perubahan signifikan ini menunjukkan efektivitas rencana uprating dalam menangani potensi masalah kelebihan beban. Selain itu, dilakukan perubahan ukuran konduktor pada bagian jaringan yang berpotensi mengalami beban berlebih trafo untuk mencegah penurunan tegangan pada penyulang.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pesatnya perkembangan perekonomian, kebutuhan akan listrik pun semakin meningkat. Oleh karena itu, PLN Jayapura harus mengatasi permasalahan kelebihan beban tersebut dengan melakukan upgrade trafo distribusi. Uprating terbukti merupakan cara penanganan yang efektif dan dapat dikembangkan lebih lanjut melalui relokasi trafo atau pemasangan trafo baru dengan kapasitas sesuai kebutuhan konsumen. Selain itu, penggantian penghantar jaringan dengan ukuran penampang yang lebih besar juga perlu dilakukan untuk menghindari rugi-rugi daya pada gardu induk dan penyulang yang menyuplai gardu induk.
Kata kunci: Sistem Distribusi, Pemyulang, Trafo, Uprating
Actions (login required)
 |
View Item |
