Rumimpunu, Fritje
(2013)
LARANGAN MEMPEKERJAKAN ANAK DIBAWAH UMUR DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA.
SERVANDA_Jurnal Ilmiah Hukum, 7 (2).
pp. 228-236.
ISSN 1907-162030
Abstract
Realita menentukan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat di negara negara a berkembang sangatlah mempengaruhi peningkatan secara kuantitas pekerja anak yang harus bekerja di luar batas kemampuannya. Bahkan masalah yang seharusnya di hadapi oleh pekerja dewasa tidak ada bedanya dengan pekerjakan anak. Isu tentang pekerja anak sangat erat kaitanya dengan hak asasi
manusia dan tidak hanya bersifat nasional, tetapi intemasional. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu melalui kajian yuridis normatif melalui studi
kepustakaan yang meneliti bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil menunjukkan bahwa para negara peserta Konvensi Hak Hak Anak harus mengambil semua tindakan legislatif administratif, sosial dan pendidikan yang tepat untuk melindungi anak dari kekerasan fisik dan mental, luka luka dan penyalahgunaan, penelantaran, perlakuan karena alpa, perlakuan buruk, eksploitasi, termasuk penyalahgunaan seks selama dalam pengasuhan orang tua/wali atau orang lain manapun yang memiliki tanggung jawab mengasuh anak, berkaitan dengan
kewajiban negara, Pelaksanaan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan perlu didukung oleh penegakan hak asasi manusia melalui peran aparatur hukum yang optimal untuk melakukan penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan terhadap pihak-pihak yang mempekerjakan atau memanfaatkan anak sebagai objek untuk memperoleh keuntungan, namun mengabaikan pemenuhan hak-hak anak.
Actions (login required)
 |
View Item |
![[img]](http://repo.unsrat.ac.id/style/images/fileicons/application_pdf.png)
