Solang, Jhonly and Wullur, Stenly and Pangkey, Henneke and Lantu, Sartje (2014) Ratio C:N pada media kultur cacing sutera (Tubufex sp). Aquatic Science & Management, 2 (1). pp. 20-26. ISSN 2337-4403
|
PDF
Download (746kB) | Preview |
Abstract
Cacing sutera merupakan pakan alami yang belum tergantikan keberadaannya dengan ramuan pakan buatan. Dalam usaha budidaya cacing sutera, pemilihan materi (media tumbuh cacing) yang tepat menjadi kunci keberhasilan, selain itu memiliki daya serap yang tinggi, berada dalam jumlah yang cukup serta memiliki rasio karbon – nitrogen yang tinggi. Ada perbedaan antara ratio karbon – nitrogen dari bahan mentah dan hasil dekomposisi. Ratio karbon – nitrogen juga merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kesukaan cacing terhadap pakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ratio C:N pada masing-masing media untuk pertumbuhan cacing sutera. Penelitian ini menggunakan lumpur dan ampas tahu (Perlakuan A), lumpur dan kotoran ayam (perlakukan B), srta lujmpur dan kotoran babi (perlakuan C) dan perlakuan K (kontrol, hanya lumpur) sebagai media kultur cacing sutera (Tubifex sp). Proses dekomposisi dilakukan selama 6 hari, kemudian dilakukan penebaran cacing sutera dengan berat awal 30 gram.wadah penelitian. Waktu pemeliharaan dilakukan selama 21 hari dalam sistem air mengalir. Hasil penelitian menunjukan ratio C:N untuk perlakuan A adalah 60.55, perlakuanBadalah 45,85, perlakuan C adalah 36,08 dan perlakuan K adalah 35,25. Selanjutnya, pemeliharaan cacing sutera pada media perlakuan A member hasil yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu dengan populasi seberat 142,53 gram. Pertambahan panjang individu cacing sutera selama penelitian (21 hari) untuk perlakuan A 55,66 mm, C, 53,53 mm, B 46,13 mm dan K 39,53 mm. Rata-rata pertumbuhan berat individu cacing sutera yang tertinggi adalah pada perlakuan C 0,0643 gr, perlakuan A 0,0610 gr, perlakuan B 0,052 gr dan terendah pada perlakuan K 0,050 gr. Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Ratio C:N dalam penelitian ini adalah pada perlakuan A yaitu 60,5, perlakuan B yaitu 45,8, perlakuan C yaitu 36 dan perlakuan K dengan nilai 35. 2) media yang menggunakan ampas tahu dan lumpur memberikan pengaruh tertinggi terhadap pertumbuhan cacing sutera, kemudian disusul oleh media kotoran babi dan lumpur, media kotoran ayam dan lumpur dan terendah media lumpur (kontrol)
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > lmu Kelautan |
Depositing User: | Mr. Benhard W. Tampangela, ST |
Date Deposited: | 11 Aug 2015 01:51 |
Last Modified: | 11 Aug 2015 01:58 |
URI: | http://repo.unsrat.ac.id/id/eprint/861 |
Actions (login required)
View Item |