Ilat, Ventje
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN KEUANGAN DAN KINERJA PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 5 (3).
p. 2010.
ISSN 1907-9737
Abstract
Penyusunan anggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi pemerintah yang mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Pengendalian keuangan berhubungan dengan aktivitas pengeluaran. Dan Pengendalian kinerja bertujuan untuk menjamin bahwa kineija sesuai dengan tujuan organisasi. Objek dari penelitian ni adalah Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penganggaran berbasis kineija terhadap efektivitas pengendalian keuangan dan kineija secara parsial dan simultan.
Metode Analisis yang digunakan yaitu metode analisis regresi linear sederhana karena penelitian ini memiliki satu variabel independen dan dua variabel dependen. Data yang digunakan adalah data kuantitatif yang berupa kuesioner.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Penganggaran Berbasis Kineija (X) rerpengaruh positif secara signifikan terhadap variabel Efektivitas Pengendalian Keuangan (Y|) dan variabel Efektivitas Pengendalian Kineija baik secara parsial maupun simultan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh persamaan Yi = 2,791 + 1,089X »ang memberikan pengertian bahwa jika pengendalian keuangan yang dipersepsikan konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya penganggaran berbasis kineija sebesar 2,791 satuan. Selanjutnya nilai P yang merupakan koefisien regresi dari variabel X (Penganggaran Berbasis Kineija) sebesar 1,089 mempunyai arti bahwa jika pengendalian keuangan mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka besarnya penganggaran berbasis kineija akan ikut mengalami kenaikan atau peningkatan sebesar 1,089 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. Selanjurnya koefisien regresi X sebesar 2,791 + 1,089 dapat diartikan jika Penganggaran berbasis kineija (X) mengalami peningkatan sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan searah sebesar 1,089 satuan terhadap pengendalian keuangan (Y|). Dan ada pengaruh signifikan terhadap Yj = 23,732 + 0,456X yang memberikan pengertian bahwa jika pengendalian kineija yang dipersepsikan konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya penganggaran berbasis kineija sebesar 23,732 satuan. Selanjutnya nilai p yang merupakan koefisien regresi dari variabel X (Penganggaran Berbasis Kineija) sebesar 0.456 mempunyai arti bahwa jika pengendalian kineija mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka lancarnya penganggaran berbasis kinerja akan ikut mengalami kenaikan atau peningkatan sebesar 0,456 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. Selanjutnya koefisien regresi X sebesar 23.732 + 0.456X dapat diartikan jika Penganggaran berbasis kineija (X) mengalam: peningkatan sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan searah sebesar 0,456 satuan terhadap pengendalian kinerja (Y2).
Actions (login required)
|
View Item |