Wungow, Rita S. H. and Montong, Martina E.R. and Lontaan, Nova and Rembet, Denny
(2018)
PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA TERNAK ITIK MELALUI
TEKNOLOGI PENETASAN SEBAGAI SALAH SATU
SUMBER PENDAPATAN KELUARGA PETANI
DI DESA KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT.
In: Seminar Nasional PERSEPSI III: STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PETERNAKAN DALAM MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN NASIONAL, 6-7 SEPTEMBER 2018, GRAHA GUBERNURAN BUMBER MANADO.
Abstract
Saat ini itik unggul yang berkembang di Sulawesi Utara adalah itik Mojosari Alabio (MA) yang merupakan haasil persilangan antara itik Mojosari Jantan dan itik Alabio betina. Itik MA memilik kelebihan karena itik ini merupakan itik petelur yang paling produktif, menghasilkan telur yaitu 250 butir/tahun, kerabang telur hijau kebiruan, dewasa kelaminnya lebih cepat dari itik lokal. Karena keistimewaan itu, para peternak menjuluki betina MA sebagai itik ratu sedangkan yang jantan disebut raja.Namun pemeliharaannyamasih bersifat tradisional, berskala kecil sehingga kualitas dan produktivitasnya rendah, kondisi ini dapat diperbaiki melalui peningkatan mutu genetic dan tatalaksana pembibitan yang benar. Salah satu penyebab kegagalan dalam proses penetasan telur itik di desa Kolongan adalah rendahnya Fertilitas dan Daya Tetas telur, sehingga anak itik (DOD) yang dihasilkan jumlahnya sedikit, di sisi lain , permintaan anak itik sebagai bibit dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan perbandingan itik jantan dan betina (Sex Ratio) yang ideal agar memperleh telur tetas itik yang berkualitas baik dengan daya fertilitas dan daya tetas serta bobot tetas optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan jantan dan betina (sex ratio) itik MA 1;4 dan 1:8 memberikan hasil fertilitas dan daya tetas lebih baik dibandingkan dengan sex ratio 1: 12.
Kata Kunci : Itik Mojosari, Alabio (MA), Mesin tetas, Sex ratio
Actions (login required)
|
View Item |