Kawengian, Jeremia A C. and Patras, Lily S. and Silimang, Sartje
(2022)
Analisa Gangguan Kabel Bawah Tanah Pada Gardu Induk Paniki 150 kV.
-.
Abstract
Abstract - Underground cables are one of the most important parts in the electrical power system, especially at switchyard. As one of the most important components, in underground cables, disturbances can also occur where disturbances are partial discharge at the cable connection and excessive heat or affect cable temperature which has a direct impact on equipment performance, especially in transformer cubicles. In this research project, an analysis of underground cable faults is carried out which aims to find out what things can cause interference, then to prevent interference, a cable temperature measurement or thermovision is carried out to determine the appropriate temperature value, then calculate the thermal resistance to analyze the strength value. current conduction or proper KHA. The results of thermovision measurements on the R phase cable are 30.30C, S phase 30.00C, and T phase 30.6℃. Thermovision measurement is influenced by several parameters, namely Emission = 1, Distance = 1, Ambient Temperature = 25°C, and Humidity = 50%. The results of the calculation of thermal resistance are divided into 4 parts with the value of each parameter, namely between conductors and sheaths T1 = 0.43 km/W, between sheaths and shields T2 = 0.18 km/W, outer sheath T3 = 1.04 km /W, and the external resistance or surface of the cable T4 = 4.9 km/W. So in this measurement the cable installed is still in normal or good condition. Based on the results of the analysis of the CRC calculation as an important parameter in the reliability of the underground cable, it shows that the CRC value for the cable is 941,20 A where this value is above the N2XSY 1x360mm2 cable CRC standard, which is 272 A
Keywords : Underground cable, current carrying capacity, thermal resistance, thermal calculation of underground cable
Abstrak – Kabel bawah tanah merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem tenaga listrik, khususnya pada gardu induk. Sebagai salah satu komponen inti, pada kabel bawah tanah juga dapat terjadi gangguan dimana gangguan yaitu partial discharge pada sambungan kabel serta panas yang berlebihan atau mempengaruhi temperature kabel yang berdampak langsung pada kinerja peralatan terutama pada kubikel transformator. Pada tugas akhir ini dilakukan analisa gangguan kabel bawah tanah yang bertujuan untuk mengetahui hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan, kemudian untuk mencegah terjadinya gangguan dilakukan pengukuran suhu kabel atau thermovisi untuk menentukan nilai suhu yang sesuai, lalu dilakukan perhitungan resistansi thermal untuk menganalisa nilai kuat hantar arus atau KHA yang tepat. Hasil pengukuran thermovisi pada kabel Fasa R yaitu 30,30C, fasa S 30,00C, dan fasa T 30,6℃. Pengukuran thermovisi dipengaruhi beberapa parameter yaitu Emission = 1, Distance = 1, Ambient Temperature = 25°C, dan Humidity = 50%. Hasil perhitungan resistansi thermal dibagi menjadi 4 bagian dengan nilai masing-masing parameter yaitu antar konduktor dan selubung T1 = 0,43 km/W, antar selubung dan perisai T2 = 0,18 km/W, lapisan selubung luar T3 = 1,04 km/W, dan resistansi external atau permukaan kabel T4 = 4,9 km/W. Jadi dalam pengukuran ini kabel yang terpasang masih dalam keadaan normal atau bagus. Berdasarkan hasil analisa perhitungan KHA sebagai parameter penting dalam keandalan kabel bawah tanah menunjukan bahwa nilai KHA kabel adalah 941,20 A dimana nilai tersebut sudah di atas standar KHA kabel N2XSY 1x360mm2 yaitu sebesar 272 A.
Kata kunci : Kabel bawah tanah, kenaikan temperatur, kuat hantar arus (KHA), resistansi thermal, perhitungan termis kabel bawah tanah
Actions (login required)
 |
View Item |
